Pilih Kaya atau Makmur ?

Sore ini, saya sedang asik berdiskusi dengan rekan-rekan pengembang Jardiknas di ruang rapat, tiba-tiba dipanggil oleh Pak Gatot ke ruangan beliau.

Rupanya di ruang tersebut, telah hadir tamu dari SUN Microsystem yang sedang asik berdiskusi mengenai pengembangan JENI ke depan.

Sedang asik-asiknya berdiskusi, tiba-tiba pak Gatot mengeluarkan sebuah pernyataan, “Anda pilih mana, kaya atau makmur ?”

Pertanyaan itu sontak membuat semua yang hadir tertegun…apa yah perbedaannya ?

Sambil tetap tersenyum beliau langsung menjawab, “Kaya itu relatif, misalnya didaerah terpencil, anda memiliki sepeda motor, maka di daerah tersebut anda menjadi orang kaya, tapi, kalau di perkotaan, itu bukan orang kaya.”

“Trus, gimana lagi pak  ?”

“Contoh lain, di kota kecil, memiliki 2 mobil itu sudah kaya, tapi di Jakarta atau Bandung, itu belum apa-apa.”

Mendengar jawaban dari pertanyaan itu, sontak membuat kami tertawa dan mengiyakan.

“Nah, kalau orang makmur itu adalah orang yang hidupnya pas-pasan.”

Lagi-lagi semua pada bingung dengan pernyataan itu. Kok bisa malah makmur itu pas-pasan ?

Lalu dijawab lagi oleh beliau, “pas-pasan itu artinya , pas butuh sepeda motor, ada uang untuk beli….pas butuh rumah, ada uang untuk beli rumah…”

Sontak kami tertawa lagi dengan ungkapan itu 😀

Nah…pilih mana…Kaya atau Makmur 😉