Kunjungan seorang “DOKTOR” Hebat ke kantor saya

Baru saja, seorang dengan berpakaian Safari Coklat dengan segepok kartu nama “menyerbu” ke ruang teknis di Biro PKLN Depdiknas. Saya saat itu sedang melayani tamu dari Dewan Pertimbangan Presiden (DPP) yang sedang bertanya tentang koneksi Jardiknas.

Sedang asik berdikusi, rekan teknis mendekati saya dan berkata “Pak tolong dong dilayani orang di dalam itu, kami bingung dia ngomong apa. Datang-datang malah ngomel-ngomel.”

Akhirnya, saya meminta maaf kepada tamu dari DPP dan mendekati orang tersebut. Memang sepertinya teman-teman teknis kerepotan karena sampai 3 orang yang ditanyain dengan pertanyaan yang “aneh” di ruang itu.

Akhirnya saya menyapa orang tersebut.

“Selamat siang pak, apa yang bisa saya bantu ?”

“Gini, saya ini dulunya di Depdiknas juga, ini kartu nama saya dan sekarang saya sudah berkeliling memberikan materi di beberapa seminar dan lokakarya tentang ICT.” Jawab dia sambil menyerahkan sebuah kartu nama berlatar belakang putih dengan berborder coklat.

Sepintas saya melihat nama yang tertera pada kartu nama tersebut. Dr. N****L IDRIS, M.A, plus informasi “Senior Lecturer of the Ministry of National Education, Republic of Indonesia in Communication, Univ. Prof. Moestopo. Graduate Studies of Univ. Negeri Jakarta”

Wah, sepertinya saya kenal dengan nama ini, utamanya sewaktu ada diskusi yang cukup seru pada beberapa milis IT, utamanya milis telematika. Terkenal dengan diskusi tentang “nono” dan terkenal dengan hobinya cross posting. 

Akhirnya saya ajak duduk dan bertanya, “Nah, apa yang bisa saya bantu pak ?”

“Saya ini sering melakukan seminar dimana-mana, dalam sebuah forum saya mendengar tentang Jardiknas, coba anda ceritakan tentang Jardiknas itu. Karena dalam sebuah forum, ada yang bertanya bahwa dia berkantor di Cipete tapi jaringan internet saja tidak ada. Nah, coba anda ceritakan agar saya bisa menginformasikan pada saat saya mengisi lokakarya dan seminar.”

Karena merasa cukup akrab, sebelum menjelaskan saya menyapa terlebih dahulu. “Sepertinya kita pernah ketemu pak, waktu acara di daerah sudirman, kalau gak salah waktu itu acara tentang jaringan dan cisco. Sewaktu ketemu, bapak bilang dari komunitas warnet.”

Rupanya saya salah dengan berkata demikian, karena setelah itu menyemburlah kalimat-kalimat yang membuat saya melongo.

“Wah, saya sudah lupa, cuman saya ini dari APWKomitel, itu AWARI sekarang sudah menjadi antek Microsoft, anda kenal J***th ? Anda kenal I***n yang ketua AWARI ? Mereka itu sudah jadi antek-antek Microsoft. Kalau sweeping bekerjasama dengan microsoft karena dibayar. Juga saya ini dulu anggota milis tapi email saya di banned karena mereka itu tidak mau mendengarkan masukan saya. Juga saya pernah dapat bantuan dari Jepang senilai 50.000 Dollar dan sudah saya pakai keliling untuk menginformasikan tentang ICT …..”

Waduh, yang jelas panjang lebar, dan diselingi dengan tudingan dan fitnahan (saya tahu bahwa itu fitnah karena secara pribadi saya kenal dengan beberapa orang yang dia sebutkan, dan tahu betul bahwa tidak seperti itu kejadiannya), serta  dengan menyebutkan nama-nama pejabat di Kominfo (seperti pak Sofyan, Pak Aizirman, dll).

Dengan informasi ini, maka saya yakin benar bahwa dialah orang yang saya kenal. Salah satu yang menyebabkan saya yakin yaitu omongan yang selalu melenceng jauh dari topik, seperti ciri khas tulisan-tulisannya di berbagai milis sebelum di banned oleh moderator milis-milis itu.

Kembali lagi saya bertanya, “Pakkk, trus apa yang bisa saya bantu ?”

Kembali dia menjawab, “saya butuh brosur tentang Jardiknas.”

“Wah, kalau brosur tidak ada pak, silakan buka website http://www.jardiknas.diknas.go.id”

Menerima jawaban itu, kembali lagi menyembur ucapan-ucapan “Out Of Topik” lainnya termasuk mengatakan “anda ini pejabat sombong”

Wah, Alhamdulillah didoakan menjadi pejabat.

Karena merasa cukup dan kasihan dengan tamu dari DPP yang menunggu sambil cengar-cengir (lumayan lah hiburan untuk mereka), saya langsung minta ijin untuk menghentikan pembicaraan.

Namun, kembali lagi umpatan-umpatan keluar dari mulutnya sambil berlalu dari ruangan itu.

Rupanya, tingkat pendidikan tidak berbanding lurus dengan kedewasaan berpikir yah….

41 Responses to Kunjungan seorang “DOKTOR” Hebat ke kantor saya

  1. upika berkata:

    jadi orang itu siapa, ngapain, trus apa dia salah makan obat?

  2. Supri berkata:

    Aneh…… orang yang aneh…. dasar aneh…. saya juga kena semprotan kata-kata yang aneh dari mulut seorang yang aneh….. Pokoknya ANEH deh…..

  3. om_parcom berkata:

    Bukaannn…tadinya mau singgah di Ragunan..tapi nyasar ke BPKLN..salah sendiri waktu masuk gak langsung ditendang pantatnya biar keluar…..ngomong se’ euna’eee…..atau mungkin di konco2 yang dibayar sama pak LG kali’.. ;))

  4. BOS PARCOM berkata:

    Kenapa tidak bunuh sj untuk mempersingkat waktu 😀

  5. om_parcom berkata:

    Ha..ha..ha..ha..ha…..hari ini BPKLN terima Tamu ORANG GILA..?!!!, suruh langsung aja ke Pustekkom…karena tempat orang-orang gila memang disitu.. ;))

  6. Keju [dan] Kentang berkata:

    wakakakakkakakak :))
    aku punya lanjutan nya …

    dengan langkah yang tegap dia masuk ke ruangan Sistem Informasi, sambil mengeluh “masa kantor segini besar g ada brosur …”. Kemudian “beliau” (karena dia bilang dia pensiunan depdiknas) brtanya kepada rekan kerja1 “mas, punya brosur jardiknas gak?”.

    nah disinilah adegan lucu dan kocak dimulai … (tp g lebih kocak dr CJ7 lho ya!!!)

    “mas, anda punya brosur jardiknas?” tanya “beliau” ke rekan kerja1. Rekan kerja1 seketika tertegun melihat pakaian ala “HunterxHunter” itu. Rekan kerja1 berfikir klo “beliau” adalah KEPALA DINAS di salah satu daerah (maklum, rekan kerja1 di bagian pelayanan publik dapodik). sontak, rekan kerja1 menjawab “ada pak…ada” dengan sibuk rekan kerja mencari brosur. segala yang diminta oleh “beliau” diberikan sama rekan kerja1, karena rekan kerja1 masih mengira klo “beliau” adalah Kadis.

    lama-kelamaan rekan kerja1 merasa curiga, soalnya “beliau” yang dikira Kadis tsb ngomel2 tiada henti (kayak mesin Jupiter MX gt). “beliau” terus mengomel dan “menyemprot” setiap org yg ada di sekitarnya. dan akhirnya rekan kerja1 sadar
    klo “beliau” ternyata ya … “beliau” …

    Tunggu, lom selesai ceritanya …

    setelah “beliau” keluar dengan omelan yang masih belepotan (dikira martabak keju susu apah), tak lama “beliau” kembali ke ruangan SI dan bertanya kepada rekan kerja2, “Bapaknya ada ga mas?” rekan kerja2 sdh tau siapa “beliau” dan karena gak mau berurusan dengan “beliau”, dgn santai rekan kerja2 menjawab “wah … saya kurang tau pak”. (rekan kerja2 berdoa dan berharap dengan jawaban simpel itu dia tidak kena sepmrot), tp apa mau dikata, dengan mata menajam, “beliau” menyemprot rekan kerja2, “Iya, anda tidak tahu, semua tidak tahu, lalu apa yang kalian tahu??!!!” (klo aku langsung jawab : maap pak, kedelai mahal, tahu langka!!!)

    dengan omelan2 yang megiris “beliau” keluar dan pergi. eiiit … tunggu dulu….

    di luar beliau bertemu dengan rekan kerja3 yang hendak beranjak “menyimpan tas di rumah” (aku g bilang pilang lho), dan nampak dari kejauhan, rekan kerja 3 juga kena semprot. soalnya rekan kerja3 mau beranjak pulang. yach … “beliau” ngasih “oleh2” dulu berupa semprotan kepada rekan kerja3
    :))

  7. anonymous_80 berkata:

    hwhwhee…koq bisa salah masuk si??intinya apa dateng jauh2 ke depdiknas^_^hue”|

  8. n3wb13 berkata:

    Betul kata oom parcom, mgkin dikiranya ruang ICT kayak ragunan makanya dia masuk ke ruangan ICT wakakakaak…

  9. asmirandah berkata:

    wah, sy juga kena omelan tuuhh… tadinya saya cuekin tapi kok dia ngomel2 gitu didepan ruang IDC…akhirnya sy samperin…

    ada tamu lain di luar yg menanyakan perihal orang tsb dan geleng2 kepala…
    akhirnya sy coba menanyakan “tamu misterius” (TM) tsb dengan tangan disilangkan dibawah (tanda sopan)

    “maaf bapak siapa ya?” saya kira TM akan menjelaskan ttg dirinya, eh malah ngomel2 gak karuan….

    “saya tidak perlu mejelaskan siapa saya, harusnya anda bilang apa yg bisa anda bantu. begitu yang sopan”. akhirnya saya bilang “apa yang bisa sy bantu pak?”

    TM bilang “saya ini pensiunan depdiknas. saya sudah berpuluh tahun disini. jadi saya secara tidak langsung adalah penghuni gedung ini.” (perasaan ini gedung blm lama2 bgt deh). pedes deh kuping ini……

    untung pak khalid gak lama keluar dari ruangannya…

    legaaaaa….

  10. dobelden berkata:

    dr. NASWIL IDRIS MA ya namanya pak ?? 😀

    dimana saya bisa liat profil beliau 😀

  11. Fadli Eka yandra berkata:

    Wah saya jadi ingat waktu dalam perjalanan ke daerah, ada org gila di jalan, teman saya nanya, pak, sadar nggak org itu bahwa dia “gila”, nah loh, saya jawab : ” Sekarang ini malah banyak orang yg menyangka dirinya waras, tetapi kelakuannya gila, dalam artikata susah membedakan orang waras yang Gila”, saya jawab begitu, teman saya magut-2, katanya : “bener juga ya pak, susah bedain yg gila ama yg waras, klu orang gila, bisa ketauan gilanya, kalau yg waras gila, kan repot, dan sering malah mereka itu orang-2 penting, pejabat, aparat hukum, dll yg diaanggap bener, wah wah cilaka ini…

    Wah kok tumben cerdas juga teman saya ini, ……….

  12. Cabe Rawit berkata:

    Ane suka kecian ama orangtua yang menjadi seperti itu. Kena post power Syndrome kali. Mungkin karena udah pensiun, terus negerasa tidak lagi mendapatkan penghargaan seperti yang biasa diterima sewaktu masih jadi pejabat.

    Biasa-na, orang yang seperti ini kurang -merasa- mendapat perhatian dari keluarga dan lingkungan tinggalnya.

    Salam kenal… :mrgreen:

  13. erander berkata:

    Astagfirullah ..

    Lama saya termenung .. jika postingan diatas adalah kejadian nyata, sungguh sombong, hanya ingin meminta brosur aja masa mesti menyebutkan segala macam kehebatan kita??? apa ya susahnya bilang, “Mas, saya mohon dibantu untuk mendapatkan brosur. Gimana ya caranya?” simple dan tidak bikin orang lain merasa tertekan.

    Terima kasih postingan diatas, hal itu bisa saja terjadi pada diri kita dikemudian hari. Semoga Allah selalu melindungi hati kita untuk tetap tawadhu’ .. Good posting.

  14. Hehehe…
    Cerita nyata yang benar-benar menarik.

  15. Irwin Day berkata:

    Mari kita ukur ucapan dan tindakan dari Blog saja :)) , Khalid my prend, usul supaya nama saya jangan di ***** kan tapi ditulis saja jelas jelas dan di link ke blog ku di http://irwinday.web.id supaya semua bisa tahu siapa saya dan apa betul tuduhan itu hehehehehe… kalau di kalangan Awari sendiri ke dua orang ini ( NI dan RR ) di kenal dengan julukan Thompson Twins, itu loh… si detektif kembar di komik Tintin hihihihihihihi….

  16. judith berkata:

    posting yang sangat menarik 🙂

  17. hasanuddin berkata:

    jangan salah…. NI dan RR lagi musuhan… pas di acara kominfo di makassar, malah jelek2in “teman seperjuangan he.he.he.

    Di Makassar, kasihan moderatornya, kena semprot habis2an di depan orang banyak. hi..hi..hi..

  18. mia berkata:

    Gile… masiy idup tu orang?

    mbah gw tu… wakakkakakkk… Mbah… mbah… kok ya wis tuwo ora insap-insap toh mbah…

    yah semoga amal ibadah beliau diterima di sisi Allah SWT, dan kepada keluarga yg ditinggalkan diberi ketabahan… amien…

    *yangpernahdiadopsi’NI’sbgcucu*

  19. pudjo berkata:

    wahahahaha… ngakak deh, kenapa ga mnta satpam usir saja itu orang, hahahah :))

  20. Pataka berkata:

    Wah, kalo AWARI bener terima suap Microsoft, mestinya sebagai Pengawas minimal aku sudah naik sedan Lexus dong. Masa kemana-mana masih kehujanan bawa motor gini. Gak lucu deh. Gimana kalau disomasi saja pake pasal melankolis: pencemaran nama baik dan perbuatan tidak menyenangkan. Meskipun lucu sih sebenernya hwakakaka … pisss 🙂

    Om Khalid, sabar ya. Semoga doa beliau kepadamu dikabulkan dan jadilah dikau Pejabat!

  21. IMW berkata:

    Ha ha ha ha Jardiknas kedatangan salah satu anggota BATMAN and ROBIN toh GIla batuk saya jadi sembuh ngebaca posting ini… Kocak abisssss..

    Buat JMS dan Irwin : itung-itung kado Valentine dari orang yg tersayang hahahahaha

  22. doeljoni berkata:

    Pernah kena stroke kali ?
    😀
    seseorang yang saya kenal dan berpendidikan tinggi, setelah kena stroke ya sering error kayak gitu 😀

  23. azmee berkata:

    Saatnya perang pribumi vs kompeni jilid II hahaha…

  24. NIzar berkata:

    Om khalid bersedia jadi saksi 😀 ???, menarik juga kalau si eyang dikirim ke Mabes POLRI

  25. khalidmustafa berkata:

    Waduh pak…kasihan polisinya…nanti diomelin melulu 😀

  26. susi berkata:

    Namanya idris simelekete weleh weleh ..

  27. yamin berkata:

    Alhhmdulillah ternyata saya termasuk yang diberkati dan dilindungi ketika berhadapan dengan Naswil. Di forum bisa dijinakan bahkan selanjutnya mengamini setiap perkataan saya. Tapi ada imbasnya, dia minta bersebelahan di perjalanan pulang untuk melanjutkan obrolan yg tertunda. Untung masih bisa diatasi beberapa saat denga pura-pura tertidur. Kutukan Selesai? Ternyata belum. Giliran crew yang jadi sasaran, Ada yang dikatakan mirip J-Lo (dia tanya dulu ke saya siapa penyanyi hispanik yang sexy itu) hanya untuk mendapatkan tambahan jatah makan siang:D Puncaknya ketika dia menyeringai kesakitan akibat rheumatiknya kambuh, hasilnya luar biasa: dituntun 2 orang crew hingga ke kursi roda.

    Sedikit trik dari Naswil untuk tambahan jatah makan:
    Jika ditawarkan 2 macam penganan segera ambil salah satunya dan buka kemasannya kemudian segera kembalikan untuk ditukar dengan yang lain dengan bermacam alasan. Habiskan secepat mungkin. Ketika semua penganan sudah terbagi tanyakan kembali penganan yang tadi dikembalikan sambil memasang muka memelas dan berharap bahwa jatah berlebih. Pasti berhasil.
    Catatan: agar lebih meyakinkan harus banyak keriput di wajah

  28. Irwin Day berkata:

    Udah ah, ntar kualat ama orang tua 😀 tapi kalo ingat kejadian waktu dia ke Makassar lucu juga tuh. Waktu pulang dari Makassar dia belagak sakit sampai ke pesawat di dorong di atas kursi roda ama pramugari, eh pas sampai cengkareng langsung dia berdiri dan jalan dengan santainya 😀 doh… that old man is something special dah :))

  29. mPiQ berkata:

    Nama sebenernya “manusia” ntu siapa sih pak….. ??

  30. judith berkata:

    tobat ey tobat
    kwalat ngomongin orangtua 😦
    kok jadi spam diblog pak khalid 🙂

  31. khalidmustafa berkata:

    @mPiQ, yang dibahas di komentar sudah pas dengan orangnya pak 🙂

    @judith, gpp nyepam kok bu, asal bisa dijadikan ajang reunian 🙂

  32. Naswil Uduk berkata:

    Naswil Uduk Ikan Tongkol
    Sambil duduk pegang ………. 😀

  33. Ibenk berkata:

    Pelajaran yang sangat berharga bagi generasi muda seperti saya 😀
    Jadi takut mau ambil S3 nih :((

  34. mmx berkata:

    waaa……….h “Doctor”???? Doktor mabuk??? minum kemarin mabuknya sekarang, tuh titel mungkin dpt dr kaleng rombeng. Om! Omongnya penuh isinya mlompong

  35. El Nino berkata:

    dobelden Berkata:
    Februari 13, 2008 di 3:06 am

    dr. NASWIL IDRIS MA ya namanya pak ?? 😀
    dimana saya bisa liat profil beliau 😀

    Ini kali yah.. 😀 Pak Doktor

  36. geronimo berkata:

    Dear Bapak2 Ibu2, seru juga denger ceritanya pak khalid. Tapi yang lebih penting di sini adl bagaimana cara kita untuk bisa menghargai orangtua. Dosen saya dulu pernah bilang bila kita menganggap aneh orang tua, maka yang sebenarnya aneh adl diri kita sendiri karena tidak bisa memaklumi mereka. Bukankah kita juga akan menjadi tua. Maka sekarang waktunya introspeksi daripada mikirin yang ga penting mending kita mikirin kondisi pendidikan dan ekonomi sekarang ini. Ngerumpiin org kan malah menyebabkan fitnah, dosa..Yuk, mari…

  37. hasanuddin berkata:

    mari kita mencalonkan beliau menjadi orang terfavorit se Internet…… he.he.he. usahakan gimana caranya, dia bisa masuk dalam acara 4 mata nya tukul arwana.. he.he.he.

  38. PArt of NAswil Fam berkata:

    Waduhhhh… tau ga siapa “beliau” itu
    Om gw…. bener kata BOKAP.. kalo mo tau kabar om gw sekarang tinggal masuk GOOGLE trus ketik nama “beliau”
    ternyata ini yg saya temukan…

    Salam kenal all..

  39. binsar adrian s berkata:

    saya mahasiwa fisip moestopo. saya cukup mengenal pak naswil saat menjelang masa pensiunnya di fikom moestopo. kendati saya bkn mahasiswanya, km ckp sering bercakap2 hampir saban selasa pagi. beliau merupakan org yg sangat cerdas,bijak, helpfull, juga amat sangat kritis. sangat senang mengenal beliau. sampaikan salam saya untuk pak naswil .

  40. Taufan berkata:

    Wah..seharusnya apapun yg terjadi baik yg ngalamin langsung maupun cuma baca gak menghujat sepihak gitu aja..apa etis kalo dibaca sama orangnya langsng?

    Kebetulan saya sedang mencari artikel soal beliau, menyedihkan baca komentar yg gk pantas diatas..saya setuju dgn geronimo diatas..

    Apakah semua org dgn “kelakuan” aneh hrs dikomentari macam2? Saya pernah kerja jd bagian yg seperti ini bertemu org “aneh” setiap hari, tp sy tsk menjadikan org tersebut bahan olokan, kalo pun dijadikan bahan cerita di blog, komentar2 yg kurang pantas tidak akan saya tampilkan guna menjaga nilai-nilai yg saya yakini sbg org Indonesia..

    Terima kasih

  41. Nano berkata:

    Kasihan juga ya…

Tinggalkan komentar